Alokasi biaya dalam akuntansi biaya ;
1. Job order coasting ( sistem biaya pesanan)
Adalah sistem perhitungan biaya produksi yang digunakan untuk perusahaan yang memproduksi barang berdasarkan pesanan, ciri khas adalah produk antara satu pesanan bisa dibedakan dengan produk pesanan lainnya. Perhitungan biaya pesanan dilakuksn melalui job cost sheet, dalam job cost sheet terdapat rincian biaya biaya bahan mentah langsung, biaya buruh langsung dan biaya overhead.
2. Process coasting system ( sistem biaya proses )
Sistem ini digunakan untuk perusahaan yang memproduksi barang secara massal, perhitungan biaya produksi akan dilakukan per batch, dimana hasil produksi yang sama hasil produksi antara satu batch dengan batch lsinnya tidak dapat dibedakan. Biaya produksi dibedaksn berdasarkan departemrn yang memproduksi biaya tersebut
3. Joint cost
Biaya yg dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk melakukan suatu proses, dimana hasil proses tersebut akan menghasilkan beberapa jenis produk. Contohnya perusahaan peternakan ayam yang memiliki aktivitas memelihara ayam dari kecil sampai dewasa untuk dipoting, dan ayam dijual tidak utuh tapi dalam bentuk potongan paha dada. Alokasi joint cost adalah upaya mengalokasikan biaya pemeliharaan dan pemotongan ayam untuk masing masing produk yang dihasilkan
4. Support department cost allocation ( Alokasi biaya departemen penunjang )
Memisahkan biaya produksi yang dikeluarksn perusahaan menjadi biaya untuk masing masing departmen. 2 jenis departemen ysng mengeluarkan biaya produksi ;
1. Departemen produksi , yang terlibat langsung dalam proses produksi, seperti dep.perakitan, dep.pengecatan, dep.penyelesaian dst
2. Departemrn penunjang ( support department ):dep yang tidak terlibat lsngsung dengan biaya produksi, tp untuk menunjang kelancaran kegiatan dep produksi, contoh.dep pemeliharaan mesin.
Semua biaya departemen produksi akan dibebankan ke produk, tapi biaya departemen penunjang tidak bisa dibiayaksn lsngsung tetapi harus dibebankan terlebih dahulu ke dep.produksi, baru dibebanksn ke masing2 produk, yang dapat dilakukan dengan 3 cara ;
1. Direct method, sesama dep penunjang dianggap tidak saling melayani, sehingga semua biaya yg dikeluarkan langsung ajan dibebankan pada dep.produksi
2. Step down method, dep.penunjang diasumsikan melayani dep penunjang lainnya, namun hub trsebut bersifat 1 arah.mis.dep administrasi pabrik melayani dep.pemeliharaan mesin, tapi tidak dengan sebaliknya, meskipun pd kenyataanya kalau ada kerusakan mesin fotokopi dep adm pabrik, yang memperbaikinya adalah dep pemeliharaan mesin
3.reciprocal method, metode ini mengasumsikan keadaan sebenarnya, jadi jika ada pelayanan dua arah, maka alokasi biaya akan mengasumsikan pembebanan dua arah tersebut
5. Perlakuan akuntansi untuk barang cacat
2 jenis barang cacat ;
1. Rework, barang produksi yg dibuat tidak sesuai spesifikasinya dikerjakan ulang dan dijual kembali
2.spoilage, barang yang cacat dan tidak dapat diperbaiki lagi sehingga harus dijual dengan harga dibawah normal.
3. Scrap, sisa sisa produksi
Rework dan spoilage dpt dikategorikan sebagai normal loss ( meningkatkan biaya per unit produk tersebut ) dan abnormal loss ( tidak mempengaruhi biaya per unit dan langsung masuk di beban hpp sebagai abnormal loss )
Kesimpulan ; akuntansi biaya dirancang untuk inventory costing, memperkirakan nilai dari biaya produksi yang masuk dalam barang dalam proses, persediaan barang jadi, serta beban pokok penjualan.